STRUKTUR DAN PROSES SOSIAL
MASYARAKAT
KAMPUNG NELAYAN DESA TASIK AGUNG
REMBANG –
JAWA TENGAH
•
Lokasi
penyelidikan
Penyelidikan mengenai struktur dan proses sosial dilakukan
di lingkungan masyarakat Kampung Nelayan yang lokasinya berada di Desa Tasik
Agung, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah.
•
Tema
penyelidikan
Tema penyelidikan yang kami lakukan mengenai struktur dan
proses sosial yang ada dimasyarakat Kampung Nelayan, Desa Tasik Agung,
Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah.
•
Sumber
data
Dalam memperoleh data penelitian ini ami menggunakan
beberapa sumber data berikut:
•
Sumber data primer
Sumber
data primer merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung, yang terdiri
dari warga atau masyarakat desa tasik agung, para nelayan, dan pihak- pihak
yang terkait (kepala desa). Sumber primer merupakan sumber yang terpercaya atau
relevan, karena disini ada fakta yang dibicarakan oleh warga saat wawancara.
•
Sumber data sekunder
Sumber
data sekunder adalah sumber data yang diperoleh secara tidak langsung, seperti
buku, internet, Koran, dll. Ini merupakan sumber tambahan untuk memperkuat atau
mendukung masalah yang kita bahas.
•
Teknik pengumpulan
data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara memperoleh
data- data yang diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini teknik yang
digunakan antara lain sebagai berikut :
•
Observasi
Observasi merupakan aktivitas penelitian dalam rangka mengumpulkan
data yang berkaitan dengan masalah penelitian melalui proses pengamatan
langsung dilapangan. Peneliti berada ditempat itu, untuk mendapatkan bukti-
bukti yang valid dalam laporan yang akan diajukan.
•
Wawancara
Wawancara merupakan suatu percakapan yang dilakukan oleh
peneliti kepada narasumber. Dalam wawancara ini peneliti berusaha menggali
informasi sebanyak- banyaknya dari masyarakat , dan berfikir kreatif atau
kritis untuk mendapatkan data tersebut.
•
Dokumentasi
Dokumentasi merupakan cara mengumpulkan data dengan
menggunakan dokumen sebagai sumber data yang dapat diperoleh dengan melihat,
mengabadikan gambar, mencatat, dan apa yang ada dimasyarakat tasik agung
rembang.
•
Teknik
analisis Data
Menurut Patton, analisa data merupakan proses mengatur
urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan suatu
uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja
seperti yang disarankan oleh data. Hal ini dikemukakan oleh Puji Lestari (2006
dalam Widagdo, 2010). Dalam tahap ini, peneliti melakukan analisa data selama
proses pengumpulan data masih berlangsung dan setelah selesai mengumpulkan
data.
Data yang telah diperoleh di lapangan kemudian diproses dan
diolah sehingga didapat kesimpulan dari hasil penelitian. Proses analisa data
menurut Miles dan Huberman (dalam Widagdo, 2010) dilakukan melalui empat tahap,
yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
•
Pengumpulan data
Hal pertama yang dilakukan adalah dengan cara menggali data
dari berbagai sumber, yaitu dengan wawancara, pengamatan yang kemudian
diuliskan dalam catatan lapangan, memanfaatkan dokumen pribadi, dokumen resmi,
gambar, foto, dan lain sebagainya.
•
Reduksi data
Reduksi data diartikan sebagai proses dimana peneliti
melakukan pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan
transformasi data kasar dari catatan tertulis di lapangan. Hal tersebut
dikemukakan oleh Matthew B Miles dan A. Michael Huberman (1992 dalam
Widagdo,2010). Reduksi data dibuat dengan tahapan proses sehingga dapat
mempermudah dalam penyajian data maupun penarikan kesimpulan.
•
Penyajian data
Penyajian data dimaksudkan untuk mempermudah peneliti dalam
melihat hasil penyelidikan. Banyaknya data yang diperoleh menyulitkan peneliti
melihat gambaran hasil penyelidikan maupun penarikan kesimpulan.
•
Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan menyangkut intepretasi peneliti, yakni
penafsiran makna dari data yang disajikan. Peneliti berusaha mencari makna dari
data yang dihasilkan dari penyelidikan serta menganalisa data dan kemudian
membuat kesimpulan. Sebelum menarik kesimpulan, peneliti harus mencari hubungan
antar detail bahasan untuk kemudian dipelajari, dianalisis dan kemudian
disimpulkan. Proses penyimpulan merupakan proses yang membutuhkan pertimbangan
yang matang.
•
Deskripsi
Objek
Kampung Nelayan yang merupakan lokasi penelitian terletak di
desa Tasik Agung Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang Propinsi Jawa Tengah.
Tasik Agung merupakan desa pesisir yang berada disebelah utara jalur Pantura.
Batas-batas desa Tasik Agung meliputi:
utara: laut Jawa
timur : pantai Kartini yang sekarang menjadi Dampo Awang
Beach
barat : desa Tanjung Sari yang dibatasi oleh sungai
Karanggeneng
selatan : desa Sumberjo.
Pelabuhan Tasik Agung memiliki dermaga sebagai tempat
berlabuh kapal-kapal, kemudian memiliki tempat pelelangan ikan (TPI) dengan
lahan seluas 3 hektare. TPI dibagi menjadi 2 bagian, yaitu TPI sebelah timur
yang produksinya khusus didistribusikan di dalam negri dan TPI sebelah barat
yang produksinya khusus diimpor. Fasilitas TPI memiliki fasilitas dermaga
bongkar, dermaga muat, turap (spell), jetty, jalan kompleks, dan drainase.
Kemudian fasilitas fungsional meliputi lantai lelang, tempat pengepakan, gedung
administrasi, timbangan, trais keranjang ikan, kereta pengangkut ikan, tempat
jemuran ikan, pabrik es mini. Di samping itu, ada fasilitas penunjang berupa
kantor perhubungan, kantor polairut, mushola, kantor HNSI, KUD, dan kendaraan
roda dua
•
Kajian Teori
•
Pokok-Pokok Temuan
Differensiasi
social
Dengan
adanya globalisasi di dunia saat ini tentu menpengarng reuhi struktur dan
proses social dalam masyarakat. Hal ini juga tidak dapat di hindari oleh
masyarakat desa Tasik Agung Rembang. Di desa ini sudah Nampak berbagai
perbedaan di dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat, di antara perbedaan yang
ada, yang paling mencolok adalah perbedaan agama. Jika kita menilik lebih dalam
mengenai desa ini, maka akan menemui berbagai bangunan tempat ibadah di
antaranya masjid,gereja,kuil,dan wihara. jaraknya pun tidak berjauhan antara
bangunan satu dan lainnya. Ini cukup membuktikan bahwa masyarakat desa tasik
agung rembang sangat plural. Menurut narasumber kami selaku ketua RT di desa
tersebut, tidak pernah ada konflik apapun yan g di dasari oleh perbedaan agama,
Bahkan penganut dari setiap agama saling bahu membahu jika ada acara yang di
dasarkan oleh agama. Contohnya jika hari raya Idul Fitri penganut agama lainpun
ikut merayakan, begitupun sebaliknya.
Daftar
pustaka